Mengapa keanggotaan sarekat dagang islam terbatas

Mengapa keanggotaan sarekat dagang islam terbatas

Dalam artikel ini akan membahas dan memberikan jawaban soal mengapa keanggotaan sarekat dagang islam terbatas

 

Untuk lebih jelasnya kamu bisa simak pembahasan dan jawabannya dibawah ini

 

Soal

Mengapa keanggotaan sarekat dagang islam terbatas

 

✅ Jawaban Terverifikasi Ahli

Jawaban

Keanggotaan sarekat dagang islam terbatas karena hanya untuk golongan pedagang yang beragama Islam dan selain itu  terjadi ketegangan antara anggota Sarekat Dagang Islam dengan para pedagang China. Hal itu mengakibatkan pemerintah Belanda mengeluarkan perintah schorsing untuk membatasi aksi Sarekat Dagang Islam yang berlaku antara 12-26 Agustus 1912.

 

Pembahasan

Sarekat Dagang Islam (SDI) secara resmi berdiri pada tahun 1911. Pendiri Sarekat Dagang Islam adalah KH Samanhudi, seorang pengusaha batik di Kampung Laweyan, Solo.

Baca Juga:  Pada masa kepemimpinan johanes van den bosch belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di

 

Organisasi ini bermula sebagai perkumpulan golongan pedagang Muslim pribumi. Pada saat H.O.S Tjokroaminoto masuk dalam struktur kepengurusan organisasi, Sarekat Dagang Islam (SDI) diubah namanya.

 

Kata dagang dalam Sarekat Dagang Islam dihilangkan sehingga menjadi Sarekat Islam (SI) saja.

 

Tujuan Sarekat Dagang Islam

Munculnya Sarekat Dagang Islam dilatarbelakangi oleh adanya monopoli penjualan bahan baku oleh pedagang Tionghoa yang dirasa sangat merugikan pedagang muslim pribumi.

 

Peran pedagang China di Hindia Belanda semakin besar dan pemerintah kolonial sangat membutuhkan tenaganya untuk mempertahankan monopoli perdagangan.

 

Pokok pendirian SDI ditujukan untuk menentang segala bentuk penindasan terhadap pedagang muslim pribumi di bidang ekonomi.

Baca Juga:  Peran sultan syarif kasim 2 dalam mendukung pemerintah republik indonesia yang baru merdeka adalah

 

Tujuan dari Sarekat Dagang Islam antara lain:

  • Mengembangkan jiwa berdagang
  • Memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran
  • Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat bangsa bumiputra
  • Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam memajukan kehidupan agama Islam

 

Kapan Sarekat Dagang Islam berubah menjadi Sarekat Islam?

Cakupan keanggotaan Sarekat Dagang Islam terbatas, karena hanya untuk pedagang yang beragama Islam.

 

Pada awal tahun 1912, H.O.S Tjokroaminoto memasuki struktur kepengurusan organisasi. Bulan-bulan berikutnya, di Solo dan Surabaya, terjadi ketegangan antara anggota SDI dan pedagang Cina.

 

Hal ini mengakibatkan pemerintah Belanda mengeluarkan surat perintah penghentian kegiatan SDI yang berlaku antara 12-26 Agustus 1912. Pada tanggal 10 September 1912 di Surabaya, H.O.S Tjokroaminoto sebagai wakil pengurus SDI di Solo membuat piagam organisasi baru.

Baca Juga:  Sriwijaya berperan penting sebagai pusat perkembangan agama

 

Dalam statuta tersebut salah satunya memuat keputusan untuk mengubah nama Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam.

 

Serikat Dagang Islam kemudian berganti nama menjadi Sarekat Islam dengan tujuan menjangkau keanggotaan yang lebih luas dan ruang gerak yang lebih luas.

 

Pergantian nama ini diprakarsai oleh H.O.S Tjokroaminoto yang dikenal memiliki pandangan politik yang tajam, terutama yang ditujukan kepada penjajah Belanda.

 

Sejak saat itu, organisasi tersebut tidak hanya menerima keanggotaan dari faksi pedagang. Selain itu, Sarekat Islam tidak hanya bergerak di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang politik.

 

Sarekat Islam menjadi gerakan politik pertama yang menuntut pemerintahan sendiri dari Belanda. Perkembangan SI juga mengkhawatirkan Belanda.